Mengapa Usability Harus Dievaluasi Secara Efisien?
Anda pasti pernah membuka aplikasi tapi langsung bingung cara menggunakannya, kan? Nah, itu contoh dari antarmuka yang kurang usable.
Usability sendiri adalah ukuran seberapa mudah pengguna bisa berinteraksi dengan produk digital. Dari sinilah peran evaluasi muncul.
Salah satu pendekatan paling efisien yang bisa Anda andalkan adalah usability dengan metode heuristic. Metode ini praktis, cepat, dan hemat biaya.
Apa Itu Usability dengan Metode Heuristic?
Metode heuristic adalah pendekatan evaluatif yang menggunakan prinsip-prinsip umum untuk mengidentifikasi masalah pada antarmuka pengguna.
Biasanya dilakukan oleh para evaluator berpengalaman. Mereka menilai desain berdasarkan panduan usability tertentu, bukan dari pengguna langsung.
Artinya, Anda bisa menemukan celah tanpa harus membuat studi pengguna yang panjang dan mahal.
Sepuluh Prinsip dari Nielsen yang Terkenal
Jakob Nielsen mengembangkan 10 heuristik usability yang banyak dipakai hingga kini, seperti:
-
Visibilitas status sistem
-
Kontrol dan kebebasan pengguna
-
Konsistensi dan standar
-
Pencegahan kesalahan
Dan masih banyak lagi. Anda bisa menjadikan prinsip-prinsip ini sebagai checklist saat evaluasi.
Kelebihan Menggunakan Heuristic untuk Evaluasi
Salah satu alasan kenapa usability dengan metode heuristic begitu digemari adalah kecepatannya. Dalam waktu singkat, Anda bisa dapat insight berharga.
Evaluasi ini juga hemat biaya karena tidak perlu rekrut pengguna. Cocok buat Anda yang punya timeline proyek ketat.
Meski begitu, hasilnya tetap bisa diandalkan. Apalagi jika dilakukan oleh evaluator yang paham desain dan perilaku pengguna.
Bisa Digunakan untuk Proyek Skala Kecil hingga Besar
Baik startup kecil maupun perusahaan besar, semuanya bisa menerapkan metode ini. Fleksibilitasnya jadi nilai tambah utama.
Bahkan, Anda bisa menggunakannya sejak tahap wireframe agar desain awal tidak melenceng jauh dari ekspektasi pengguna.
Langkah-Langkah Evaluasi dengan Metode Heuristic
Sebenarnya, prosesnya tidak serumit yang dibayangkan. Anda bisa memulai dengan lima langkah dasar berikut:
-
Identifikasi heuristik yang akan digunakan (misalnya: Nielsen’s 10 Heuristics).
-
Pilih evaluator yang memahami konteks produk digital Anda.
-
Lakukan evaluasi independen agar tidak saling mempengaruhi hasil.
-
Catat masalah usability yang ditemukan, lengkap dengan penjelasan dan contohnya.
-
Prioritaskan perbaikan berdasarkan tingkat keparahan dampaknya pada pengguna.
Gunakan Tools untuk Mendukung Evaluasi
Anda juga bisa memanfaatkan tools seperti Notion, Miro, atau spreadsheet sederhana untuk dokumentasi hasil evaluasi.
Jangan lupa sertakan tangkapan layar atau anotasi agar tim desain mudah memahami feedback Anda.
Kekurangan dan Cara Mengatasinya
Walau efisien, metode heuristic tetap memiliki kekurangan. Salah satunya adalah subjektivitas. Evaluator bisa memiliki bias masing-masing.
Untuk itu, Anda sebaiknya menggunakan lebih dari satu evaluator. Ini akan menghasilkan penilaian yang lebih objektif dan menyeluruh.
Lalu, tidak semua masalah pengguna bisa terdeteksi tanpa keterlibatan langsung. Maka, lengkapi dengan testing pengguna saat diperlukan.
Gabungkan dengan Metode Lain untuk Hasil Optimal
Metode ini bisa dikombinasikan dengan user testing atau A/B testing. Dengan begitu, Anda tidak hanya tahu “apa” yang salah, tapi juga “kenapa”.
Studi Kasus Singkat: Evaluasi Aplikasi Booking
Bayangkan Anda sedang meninjau antarmuka aplikasi pemesanan tiket konser. Saat diuji dengan usability heuristic, ditemukan bahwa:
-
Tombol “pesan” kurang menonjol (gagal prinsip visibilitas sistem).
-
Formulir data pribadi terlalu panjang tanpa indikator progres (gagal prinsip kontrol pengguna).
Solusinya? Gunakan warna mencolok untuk tombol dan pisahkan formulir menjadi beberapa tahap.
Kesimpulan: Evaluasi Efektif Itu Bukan Mitos
Evaluasi usability dengan metode heuristic bisa menjadi senjata andalan Anda dalam mengembangkan produk digital yang ramah pengguna.
Dengan waktu dan biaya yang lebih efisien, Anda tetap bisa mengidentifikasi masalah mendasar dari awal. Ini jelas lebih baik daripada harus mengulang desain di akhir.
Ingat, pengalaman pengguna yang baik akan meningkatkan loyalitas. Jadi, jangan tunda evaluasi sampai pengguna sendiri yang mengeluh.
Gunakan metode ini sebagai bagian dari proses iterasi desain Anda. Cepat, efisien, dan terbukti efektif—itulah kekuatan heuristic.